Cerita Misteri" Rumah Hantu Belanda"


Waktu aku kelas 3 SMP, aku sering berkumpul dengan teman-teman di gudang sekolah yang sudah tidak terpakai lagi. Tempatnya cukup lebar, tapi sayang tidak ada penerangan karena disana memang tidak ada listrik. Maka aku dan teman-teman hanya berani berkumpul di siang hari, selepas jam pelajaran sekolah usai.

Disuatu hari, saat kita sedang kumpul, aku terburu-buru pulang sampai tidak menyadari tas sekolah yang tadi pagi dibawa tertinggal digudang itu. Sialnya, aku baru tahu pas malam hari saat ingin mengerjakan PR. Terpaksa malam itu juga, sekitar jam 9 aku ke gudang yang jaraknya 1 km dari rumah untuk mengambil tas ku.

Ketika aku sampai di gudang itu, aku merasa aneh. Terdengar dengan jelas lagu dengan irama waltz dengan melodi yang membuat bulu kuduk merinding. Aku buka pintu perlahan aku melihat laki-laki dan perempuan sedang menari waltz. Luwes, tenang sekali mereka tampaknya. Tapi aku perhatikan dengan seksama kaki mereka tidak menyentuh tanah. Aku serasa beku, tidak bisa bergerak.

Tiba-tiba pasangan penari itu menuju ke arah ku. Wajah mereka sangat menyeramkan bertaring tajam, dan baju yang mereka kenakan yang semula aku kira bermotif merah (baju wanitanya) ternyata adalah merah karena darah. Tatapan mata mereka seolah mata mereka akan keluar. Wajah mereka penuh luka, terutama wajah yang wanita, ada luka bakar di pipi sebelah kiri. Mereka berbicara kepadaku dengan bahasa Belanda yang tidak jelas artinya. Sang laki-laki seolah mengulurkan tangannya mengajakku berdansa. Dari mulutnya keluar darah segar menetes, begitu pula dengan pasangan wanitanya itu. Aku tidak kuat lagi, aku pingsan.

Paginya aku segera terjaga setelah dibangunkan oleh tukang kebun sekolah yang sudah bangun kalau dini hari. Aku menceritakan hal yang baru saja aku temui. Ternyata sekolah ini dulunya adalah sebuah ruang pesta untuk orang-oerang Belanda, Pemilik ruangan ini sangat gemar berdansa Ballroom, tetapi mereka dibunuh waktu ada sebuah penyerangan oleh penduduk setempat. Semenjak peristiwa itu kami tidak berani lagi pergi ke gudang. Jika ada keinginan ngumpul, kita pilih dirumah . Biarpun tidak begitu bebas tapi lebih aman...
Suka artikel ini ?

Tentang Kami

Admin Blog