Jawa Timur Memunculkan Vokalis Perempuan


Akhirnya setelah melewati duabelas regional A Mild Live Wanted 2009, di kota Surabaya tim dewan juri yang terdiri dari Capung, Noey (Java Jive, Produser), Bhita Harwanti (I-Radio), dan Boy Gaok (Produser, Female Radio) menemukan band yang bervokalis perempuan dengan kualitas musik di atas rata-rata, Minggu (03/05). Final regional A Mild Live Wanted 2009 untuk Jawa bagian timur menghasilkan juara pertama The Essens dari Malang, juara kedua Taxi juga dari Malang, juara ketiga Ethic dari Surabaya dan juara favorit pilihan music maniacs, Angin dari Surabaya.

"Jujur saja, kita (dewan juri) sangat berharap mendapatkan band dengan vokalis perempuan yang benar-benar bagus, dan baru di sini kita menemukan The Essens. Kalau dibandingkan dengan band yang tampil hari ini The Essens sangat menonjol dari segi musik dan juga penguasaan panggung yang nge-blend antar personilnya," ungkap Capung. Ia juga menambahkan kalau bukan semata-mata membutuhkan band dengan vokalis perempuan demi menghiasi album kompilasi nantinya, melainkan menjadi sebuah pilihan yang salah sekali kalau band semacam The Essens tidak bisa lolos ke babak grand final di Bandung tanggal 30 Mei nanti.

"The Essens kalau kata saya sangat bisa bersaing dengan kesebelas band lainnya, dari segi lagu, musik, dan juga hiburan panggungnya," lanjut Capung. Seperti apa yang juga dikatakan oleh vokalis The Essens, Dita, soal keuntungan mereka menggunakan vokalis perempuan. "Kita mencoba menambahkan warna pelangi di musik Indonesia," katanya.

The Essens sendiri sangat tidak percaya nama mereka bakal disebut sebagai juara pertama, kalau kata mereka ada istilah "kalah cacak menang cacak," yang berarti kalah menang harus tetap dicoba. Dengan menerapkan istilah tersebut mereka malah bisa main tanpa beban apapun yang menghasilkan aksi panggung yang lepas dan bisa berbaur antar personilnya. "Menang kalah, kita harus coba. Kalau niat sih kita memang niat, karena Momo (guitarist) harus sengaja mengirimkan fax fotocopy KTP dari Lampung malam-malam cuma untuk daftar Wanted," kata Inuk (drummer).

Bicara soal kekuatan yang mereka miliki, tidak ada pilihan lain selain kekuatan batin yang memang dibangun antar personilnya. Bagi mereka dari situlah asalnya musik yang bisa dinikmati secara emosional, kesamaan visi dan isi kepala dalam menciptakan musik dan menjalankan hidup sebagai musisi. Seperti apa janji mereka, "kalaupun memang nanti harus berhenti kuliah demi musik, ya kita bakal ngejalanin itu," tutup Inuk. (ip)
Suka artikel ini ?

Tentang Kami

Admin Blog