Dari sekian banyak personil band yang ada, hanya terlihat satu perempuan sore itu, Minggu (12/04), di Griya Dome, Medan. Ini seperti pernyataan "ladies first," perempuan duluan, dan Qubuz membuka final untuk regional keenam tersebut. Berturut-turut band yang tampil adalah Lights to Follow, Rosemary, Sagitarius, Equal, Lensa, Infest, Alphabet, Britoters, Wake up, Vegasuz, dan Casper untuk sesi pertama. Perlu diakui, untuk sesi pertama ini band-band yang tampil kurang bisa memberikan greget. Semua bermain aman, walaupun membawakan lagu yang sedikit "ngebut" malah membuat terasa canggung.
Sesi kedua dimulai setelah jeda break dan penampilan bintang tamu, Hello. Suasana sepetinya sudah mulai membuat penonton semakin tertarik. Dimulai dari The Monique, Fix, Sinar, Coconut Head, Cool Valey, Syntax, Capetown, Runthink, CB4, Varpa, Lineout dan terakhir Website, bisa memberikan suasana baru di atas panggung.
Coconut Head yang membawakan lagu-lagu reggae, bisa menebarkan suasana Jamaika lewat musik yang mereka bawakan. Keunikannya juga mereka bermain total dengan dukungan perkusi sebagai pelengkap irama. Band asal Aceh juga ada yang sedikit melenceng dari jalur yang biasa saja. Lineout, yang semua anggotanya laki-laki, naik panggung menggunakan pakaian wanita. Bukan sekedar lucu-lucuan, lagu yang mereka bawakan seperti ke-Jepang-Jepang-an rupanya mampu ditonjolkan lewat kostum macam itu.
Semua siap untuk abis-abisan demi memenangkan ajang ini. Semua bermain total demi bisa merekam lagunya di bawah label ternama. Semua membuktikan bahwa musik yang mereka bawakan bisa menghibur. Tapi tidak semua yang bisa dikirim ke grand final di Bandung, dan yang terpilih sudha pasti memenuhi syarat-syarat sebagai band yang keren. (ip)
sumber; http://amild.com/amlw2009