KOIL BERGABUNG DENGAN NAGASWARA, BENARKAH TREND MUSIK 2010 AKAN BERUBAH GAHAR ?

Kabar ini sebenarnya lawas, tapi tetap terhitung mengagetkan jika ingin dibahas.
Awal mulanya kabar datang dari band KOIL, band yang sudah cukup karatan di gerakan musik gerilya ini tidak disangka-sangka telah menyatakan bergabung dengan label Nagaswara, satu atap dengan artis macam Wali, The Sisters, T2, dsb. Band yang digawangi Otong (vokal), Dony (gitar), Adam (bas), dan Leon (drum), Koil merilis ulang album “Blacklight”
Syahdan, dalam sebuah kesempatan di depan pers, Otong pernah mengatakan bahwa KOIL adalah band murahan. Mendengar ini, bisa jadi Nagaswara lantas tancap gas menawarkan project Big Indie Nagaswara, nama project yang (kalau tidak salah mengartikan) diperuntukkan bagi band yang sudah cukup eksis, sudah punya penggemar dan secara musikal berani gila. Di project ini pula musisi-musisi yang baru masuk ke Nagaswara di godok (untuk mengganti kata “di uji cobakan pasarannya” ) versi strategi Nagaswara.
Dari catatan diskografi, album “Blacklight” sesungguhnya berasal dari album “Blacklight Shines On” yang beberapa waktu lalu dibagikan secara gratis kepada penggemarnya. Sementara untuk single jagoan diusunglah lagu “Aku Lupa Aku Luka” yang aromanya lebih teduh dibanding lagu-lagu KOIL lainnya.
Berikut ini cuplikan berita dari situs resmi Nagaswara :
“Jadi, keputusan Koil bergabung dengan Nagaswara sudah tepat. Kita ingin dikenal lebih luas. Dengan jaringan distribusi yang luas, kita percaya Nagaswara mampu memperkenalkan Koil kepada masyarakat luas,” tambah Otong.
Sementara keputusan untuk memajukan single lawas “Aku Lupa Aku Luka” sebagai jagoan dalam album ini, tak lebih dari keinginan Koil untuk memuaskan keinginan penggemarnya. Dalam setiap penampilan mereka di panggung, Otong mengungkapkan adanya antusias penonton yang besar terhadap single ini. Padahal, jika dibandingkan dengan lagu-lagu Koil yang lain, single ini terhitung “lembut”.
“Kita coba penuhi keinginan penggemar Koil dengan memajukan single ini. Mudah-mudahan Koil bisa lebih diterima. Namun, sudah menjadi tekad kita dari awal, Koil tetap berada di luar mainstream band Indonesia,” terang Otong.
Guna melengkapi kehadiaran mereka, penggarapan single “Aku Lupa Aku Luka” dipercayakan kepada sutradara Rizal Matovani. Mengambil lokasi gedung tua di kawasan kota, Jakarta Pusat, dengan menggunakan model asal Rusia, konsep video klip ini mencereritakan rentetan penumpasan teroris.
Dari sejumah informasi yang beredar, ternyata KOIL tidak sepenuhnya berada dibawah Nagaswara. Album ini ternyata hanya bersifat distribusi semata dan kontraknya hanya selama satu tahun.
Kabar yang puaaaling gress lagi adalah, pada tanggal 29 Juli 2010, Koil, God Bless, Brosis, Cannon ball, Caffeine, Alasroban, Brinka, Plat Band, Zogut, Gift, dan rocker-rocker papan atas lainnya meluncurkan album kompilasi berunsur cadas “Rockterdam” masih dibawah label Nagaswara.
Dengan masuknya Koil, Alas Roban, dll di Nagaswara label, benarkah ramalan para dukun trend musik selama ini bahwa 2010 ke depan musik Indonesia akan berubah menjadi lebih brutal dan cadas ?

Jika benar demikian, maka … wahai para Metal Head, bersiaplah merebut peta pertempuran !
Salam Kreatif,
JANGAN BERHENTI BERGERAK !


sumber dari rekan kami: elexyoben.wordpress.com
Suka artikel ini ?

Tentang Kami

Admin Blog